Sunday, January 03, 2010

Some Men Just Don't Have A Clue (and some also meant to be bastards)

Seorang sahabat men-tag saya di note yang ia buat.
Isi note itu adalah tentang sahabatnya yang menangis karena diceraikan suaminya yang baru 2 minggu melahirkan.

Membaca tulisan menyedihkan itu, yang terlintas di benak saya adalah: he planned it long time ago.
Yang pasti, dia tidak mencintai perempuan itu, istrinya.

There are some situations where you're not allowed to break up or divorce someone:
1. When she's pregnant
2. When she's just giving birth
3. When someone's sick
4. When someone's dying
5. When someone is in a deep trouble or major sadness.

Tampaknya hampir semua orang normal mengetahui aturan tak tertulis ini.
Lalu kenapa ada laki-laki yang seperti itu? Yang menceraikan istrinya yang baru melahirkan atau bahkan sedang hamil?

Don't they have heart?
Apa saja yang diajarkan ibu mereka? To destroy people's lives?
To those people, I can say nothing but
"You'll get what u give. And be prepare, because it ain't pretty!"

Tapi mari kita sambungkan ke judul tulisan ini:
Kadang, laki-laki tidak bermaksud brengsek, mereka hanya memainkannya dengan cara yang berbeda.

Saya pernah superkesal dengan pasangan saya. Sebab saya lihat rumah tangga ini tidak ada direction yang pasti dan tidak jelas maunya dia apa.
Setelah melewati masa mendiamkan dan mencoba berkomunikasi, akhirnya pasangan saya memuntahkan juga rencana-rencananya.

Oh well, he did have a plan.
He just thought I didn't need to know.
He thought he could handle things on his own.
I told him, I'm a person not a thing. We're in this together, don't leave me in the dark, or I might get the wrong impression.

Saya ada seorang sahabat lelaki yang hampir menjadi asshole. Hampir, sebab akhirnya dia memutuskan untuk menjadi gentleman.

Dia pacaran dengan seorang cewek yang cantik dan disukai banyak laki-laki. Menjelang hari H, dia mendengar banyak rumor bahwa calon istrinya itu pernah dekat dengan beberapa pejabat berkuasa di kantornya.
Hatinya ragu. Dia tidak mau kawin dengan, I quote "cewek nggak bener" dan "barang bekas". Yang membuat saya berang dan bilang:

"Lo pikir lo cowok bener apa? Dan lo pikir lo bukan barang rombeng?"
Oh I had the right to say it, he loved me at 1 point and I intended to use that fact :D

Yang saya heran, tak pernah terlintas dalam benaknya untuk bertanya langsung pada pacarnya/calon istrinya.
Dia menyimpannya dalam hati.
Dia menikah dengan setengah hati.
Menggauli istrinya dengan dendam.
Menjalani pernikahan dengan was-was dan ketakutan.
Takut istrinya ternyata matre, berselingkuh, dan sejuta ketakutan lainnya.

Berkali-kali saya bilang padanya, pernikahan harus berdasarkan kepercayaan. Dan dia harusnya bisa terbuka pada orang terdekatnya. Tapi dia memilih caranya sendiri.

Tak lama, istrinya hamil.
Dia 80% yakin itu bukan anaknya.
Dia hampir saja menceraikan istrinya yang hamil, tanpa sang istri tahu.
Tapi untungnya dia bertahan, bisa jadi dia tak tega.
Begitu anaknya lahir, dia tak bisa mengelak itu memang anaknya. Cetakannya persis, sis! Bahkan gaya tidur, menguap, dan bersin 3x mereka pun sama :p

Dan hingga 3 tahun pernikahan mereka, atau lebih saya lupa, mereka masih bersatu.
He survived his own storm.
Dan sang istri tak sedikitpun tahu tentang apa yang telah dan hampir terjadi padanya.

Kami kadang chatting kalau sempat. Saya menghindari pertemuan dengan suami orang, apalagi kalau cuma ber-2. Saya males berurusan dengan istri posesif ;p Kalau chat pun bahasa kami lebih banyak yang konyol dengan sunda kasar. Untuk dia, saya laki-laki in denial.

Jadi ya, kadang memang laki-laki ada yang superkeparat.
Ibu mereka pasti menangis kalau tahu anaknya itu aslinya seperti apa!
Tapi ada juga yang benar-benar clueless tentang hubungan, perempuan, pernikahan, dan komunikasi. Seperti teman saya yang tidak jahat tapi hampir saya santet itu hahaha :D Bebal banget nggak sih! Cuma gara-gara rumor jadi parno sendiri :p

Tapi begitulah laki-laki.
Kalau kita bisa mengerti mereka, mereka mengerti kita, dan semua berjalan selaras, bisa jadi dunia takkan semenarik ini.

Oh ya, satu pesan saya untuk laki-laki yang membaca tulisan ini: kalau merasa belum siap dewasa, atau tahu nyali masih pengecut, belum siap jadi pemimpin keluarga dengan segala beban dan problemanya... jangan lamar anak orang!!!

If u want sex, get a hooker! If u want love, well... you have to be sure that it'll last a life time! If you're not sure about the way you feel for us, keep ur penis in ur pants!

No comments:

Post a Comment