Monday, February 28, 2011

Sup Ibu

Sedari kecil kalau ibu bertanya bagaimana rasa masakannya,
saya akan selalu menjawabnya: "Enak".
Sampai-sampai dia tidak mempercayai lagi jawaban saya.
"Ah, kamu jawab gitu cuma mau nyenengin ibu saja."

Padahal, sejujurnya, saya tidak pernah merasa makanan buatan ibu saya tidak enak.
Bisa jadi karena dia memasaknya dengan cinta :)

Pagi ini badan saya terasa tidak enak. Seperti gejala flu yang tidak reda-reda;
sakit tenggorokan, pusing, belum lagi perut yang sakit karena maag yang tak kunjung sembuh.
Ditambah perasaan hati yang sedang tidak nyaman.
Lalu ibu saya datang membawa sebuah mangkuk.

"Daniel sudah ke kantor?" tanyanya
"Ya"
"Ooh, padahal saya bawain sup buat dia makan."
Dia tahu kalau pagi-pagi kami jarang masak makanan berat sementara suami saya tipe pemakan nasi kelas akut.

Selesai mengobrol sebentar, dia keluar. Kebetulan rumah kami memang berdampingan.
Saya mengambil mangkok itu, dan memakannya pelan-pelan.
Rasanya enak sekali.
Natural, penuh kaldu daging, tanpa gurih MSG.
Masakan ibu memang tidak memakai MSG. Untuk dia, kesehatan kami nomor satu.

Selesai makan, perut saya terasa hangat.
Entah kenapa, saya ingin menangis.
Cuma semangkuk sup. Tapi bisa membuat saya merasakan kasihnya yang begitu besar.

I love you, Ibu. Semoga Allah SWT membalas semua kebaikanmu...

No comments:

Post a Comment